Kulit merupakan bagian terluar dari tubuh hewan yang baru ditanggalkan dari hewannya sampai kulit telah mengalami pengawetan. Kulit hewan terdiri dari gabungan protein, beberapa karbohidrat, garam-garam organik dan air. Komposisi kimia kulit segar terdiri dari air 64%, Protein 33%, Mineral 0,5%, dan senyawa-senyawa lain seperti pigmen 0,5%.
Kulit mudah mengalami kerusakan yang sebagian besar disebabkan oleh aktivitas mikro organisme terutama bakteri pembusuk sehingga kulit perlu mendapatkan perlakuan lebih lanjut setelah lepas dari tubuh ternak karena penundaan pengawetan dapat memperberat kerusakan kulit.
Pengolahan hasil ternak merupakan penerapan cara guna menghambat perubahan-perubahan yang menyebabkan hasil ternak tidak dimanfaatkan lagi sebagai bahan pangan. Perubahan-perubahan tersebut diakibatkan oleh kerja mikroorganisme, proses fisik dan kimiawi.
Peralatan dan Bahan-Bahan
Peralatan dan bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat rambak cakar sebagai berikut:
Peralatan :
· Timbangan
· Kompor
· Panci perebus dan garpu
· Wajan dan penggoreng
· Pengaduk kayu
· Ember
· Waskom
· Pisau kecil berujung lancip
· Gunting kecil berujung lancip
· Telenan
· Layah dan ulekan
· Tempat penjemuran
Bahan :
· Cakar ayam segar
· Kapur mati (CaCO3)
· Kunyit
· Bawang putih
· Ketumbar
· Garam
· Vetsin
· Backing powder 0,5%
· Minyak goreng
Prosedur / langkah kerja :
1. Persiapan
· Lakukan pemilihan cakar ayam yang sehat
· Hilangkan kuku dan kulit ari (epidermis)
· Cuci dengan air bersih
2. Pengapuran
· Volume air 2 : 1 dari volume cakar
· Konsentrasi kapur 3-5% dari volume air dan harus larut secara merata.
· Perendaman dilakukan selama 3 jam
3. Buang kapur
· Cuci cakar ayam dengan air bersih hingga air cucian tidak keruh lagi.
4. Perebusan
· Lakukan penghalusan kunyit
· Rebus cakar ayam dengan menggunakan air yang telah ditambahkan kunir hingga kulit matang.
· Angkat dan anginkan selama 15 menit
· Sayat bagian bawah cakar searah jari-jari cakar
· Lakukan pengulitan dimulai dari bagian pangkal cakar terus ke jari-jari.
· Usahakan jangan sampai sobek agar memiliki bentukan yang menarik
· Letakkan hasil pengulitan secara telungkup pada alat penjemuran.
· Sisa tulang yang terbuang masih dapat diolah menjadi produk lain.
6. Penjemuran I
· Lakukan penjemuran selama 1 hari di bawah sinar matahari langsung
· Usahakan lakukan pembalikan agar pengeringan sempurna.
7. Perendaman bumbu
· Buat bumbu yang terdiri dari bawang putih, ketumbar, garam, backingpowder dan vetsin
· Masukkan ke dalam air
· Rendam rambak cakar selama 15 menit dan tiriskan.
8. Penjemuran II
· Lakukan penjemuran selama 1-2 hari di bawah sinar matahari langsung hingga rambak benar-benar kering
· Ciri kering, mudah dipatahkan.
9. Penggorengan
· Lakukan penggorengan 2 kali, pertama dengan api sedang dan kedua dengan api besar.
· Rambak cakar siap dikonsumsi ataupun dikemas untuk dipasarkan.
Ciri Rambak Yang Baik
· Secara Fisik : berwarna cerah, tidak gosong serta mempunyai daya patah, daya kembang dan kerenyahan yang baik
· Secara kimiawi rambak yang telah digoreng harus mempunyai kadar protein yang tinggi, rendah lemak, berkadar air rendah dan tidak terjadi ketengikan selama penyimpanan.
· Secara organoleptik rambak yang dihasilkan tidak berbau amis, tidak beraroma gosong dan tengik serta mempunyai kerenyahan yang tinggi.
Catatan analisa usaha tani :
- Dengan harga cakar Rp.15.000,-/Kg dan harga rambak cakar Rp.120.000,- /Kg maka akan diperoleh keuntungan sekitar Rp.35.000,- per 7 Kg bahan baku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar